Di Seputar Kita News.Net --- Tana Toraja -- Penguatan pariwisata berbasis budaya kembali ditegaskan melalui penutupan Pesona Tenun dan Pekan Budaya Tana Toraja oleh Bupati Tana Toraja dr. Zadrak Tombeg di Pasar Seni Makale, Minggu (21/12/2025). Ajang ini menempatkan tenun Toraja sebagai salah satu kekuatan ekonomi kreatif yang berpotensi mendongkrak daya tarik wisata nasional.
Pesona Tenun tidak sekadar menjadi perayaan budaya lokal, tetapi juga etalase nasional bagi kekayaan kriya nusantara. Ribuan pengunjung menikmati ragam motif tenun Toraja yang sarat filosofi, sekaligus menyaksikan langsung bagaimana budaya lokal mampu menjadi magnet wisata yang berkelanjutan.
Dukungan terhadap pengembangan budaya sebagai sektor ekonomi terlihat dari kehadiran politisi nasional Partai Gerindra H. La Tatinro La Tunrung, anggota DPR RI Komisi X. Kehadirannya menegaskan bahwa penguatan budaya dan pariwisata daerah merupakan bagian penting dari strategi pembangunan nasional.
Momentum Pesona Tenun semakin strategis dengan penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan Andi Basmal. Negara secara resmi memberikan perlindungan hukum terhadap motif-motif tenun khas Toraja sebagai aset budaya sekaligus aset ekonomi.
Motif yang mendapat perlindungan HAKI antara lain Tenun Simbuang Patindok, Tenun Toraja Paruki Pa’kanfaure, Tenun Toraja Pasekkong Kandaure Diguntu’ Batuk, dan Tenun Toraja Pasekkong Siluang. Pengakuan ini menjadi fondasi penting agar produk tenun Toraja dapat dikembangkan secara profesional di pasar pariwisata dan industri kreatif.
Bupati Zadrak Tombeg menilai perlindungan HAKI membuka peluang besar bagi pengrajin untuk naik kelas. Dengan kepastian hukum, tenun Toraja tidak hanya diproduksi sebagai kerajinan tradisional, tetapi juga dapat dikemas sebagai produk unggulan destinasi wisata dan ekonomi kreatif berdaya saing nasional.
Menurutnya, tenun Toraja memiliki potensi besar untuk terhubung dengan sektor pariwisata, mulai dari fesyen, suvenir, hingga atraksi budaya. Wisatawan tidak hanya datang menikmati alam dan tradisi Toraja, tetapi juga membawa pulang produk budaya bernilai ekonomi tinggi.
Zadrak menegaskan bahwa budaya Toraja adalah energi masa depan. Tenun bukan sekadar kain, melainkan identitas dan cerita yang mampu memperkuat branding pariwisata Toraja sebagai destinasi budaya kelas dunia.
Sebelum Pesona Tenun digelar, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja menginisiasi Toraya Ma’kombongan, forum budaya yang melibatkan 32 wilayah adat di Tana Toraja dan Toraja Utara. Forum ini menjadi langkah strategis menyatukan visi pelestarian adat sekaligus pengembangan budaya sebagai sumber ekonomi masyarakat.
Sementara itu, H. La Tatinro La Tunrung menegaskan komitmen Partai Gerindra untuk terus mendukung penguatan budaya sebagai pilar pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Ia menilai pengakuan HAKI atas tenun Toraja membuktikan bahwa warisan lokal mampu menjadi kekuatan ekonomi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di mata dunia melalui pariwisata berbasis budaya. (M.khanif)


