Di Seputar Kita News. Net -- Majene - Aliansi Mahasiswa Majene Menggugat telah mengajukan seruan tegas kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat untuk segera mengumumkan hasil audit terkait dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene untuk tahun anggaran 2022-2024. Kasus yang kini sedang dalam penanganan Kejati Sulbar ini diduga melibatkan pejabat tinggi daerah, termasuk Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Majene.
Dalam pernyataan tersebut, aktifis Aliansi Mahasiswa Majene Menggugat, Ferdy, mengungkapkan keprihatinannya mengenai kurangnya transparansi dan kejelasan dari proses hukum yang berlangsung.
"Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi mengenai hasil pemeriksaan dari pihak Kejati Sulbar. Hal ini menimbulkan kesan bahwa proses hukum tidak berjalan dengan baik," ucap Ferdy. Ia mendesak pihak Kejati agar segera mengumumkan hasil audit dan menetapkan siapa saja yang terlibat sebagai tersangka.
Ferdy mengingatkan bahwa transparansi dalam penanganan hukum adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik. "Kejati Sulbar harus memastikan bahwa semua prosedur dan langkah hukum yang diambil dilakukan dengan benar dan terbuka. Masyarakat berhak mengetahui perkembangan kasus ini," tekan Ferdy.
Lebih lanjut, Ferdy juga menyoroti ketidakjelasan mengenai hasil audit kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulbar. Meskipun kasus ini sudah berlangsung sejak tahun 2024 dan merupakan temuan dari BPK, hingga kini belum ada informasi mengenai berapa kerugian yang ditimbulkan.
"Kami sangat mempertanyakan alasan di balik keterlambatan ini. Ini adalah isu yang harus mendapat perhatian serius," tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Ferdy menyatakan bahwa mereka akan berusaha untuk membawa isu ini hingga ke tingkat nasional.
"Kami akan suarakan permasalahan ini kepada teman-teman di pusat agar bisa dikawal. Jika perlu, kami akan meminta evaluasi hingga pencopotan Kepala BPK RI Perwakilan Sulbar dan Kepala Kejati Sulbar," tegasnya.
Jika Kejati Sulbar tidak segera memproses dan mengumumkan hasil audit, Ferdy menegaskan bahwa mereka akan melakukan aksi besar-besaran sebagai bentuk penyerahan kekuasaan kepada publik.
"Kami di Aliansi Mahasiswa Menggugat berkomitmen untuk terus mengadvokasi hingga kasus ini selesai. Aksi akan digelar di depan Kantor Kejati Sulbar sebagai bentuk ketidakpuasan kami terhadap lambatnya penanganan kasus ini," ujarnya.
Dengan semangat dan suara para mahasiswa, Aliansi Mahasiswa Majene Menggugat bertekad untuk memastikan bahwa proses hukum dijalankan secara transparan dan adil, demi kepentingan masyarakat Majene yang berhak mendapatkan kejelasan mengenai kasus dugaan korupsi ini. (AR)
