Di Seputar Kita News.Net -- TANA TORAJA — Penampilan artis nasional Fresly Nikijuluw sukses menyedot perhatian ribuan warga dalam ajang Pesona Tenun & Pekan Budaya Tana Toraja 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Jumat malam (19/12/2025). Sejak sore, kawasan Pasar Seni Kota Makale mulai dipadati penonton yang ingin menyaksikan langsung aksi panggung sang penyanyi.
Antusiasme masyarakat terlihat dari lautan penonton yang memadati area acara. Sejumlah lagu populer yang dibawakan Fresly Nikijuluw dinyanyikan bersama, menciptakan suasana hangat dan meriah. Penampilan tersebut menjadi magnet utama yang menghidupkan malam pembuka rangkaian kegiatan budaya akhir tahun di Bumi Lakipadada.
Selain menghadirkan hiburan, konser ini juga menjadi bagian dari strategi promosi pariwisata daerah. Event Pesona Tenun & Pekan Budaya Tana Toraja 2025 dirancang untuk mengangkat kekayaan budaya lokal, khususnya tenun Toraja, agar semakin dikenal luas oleh masyarakat nasional maupun mancanegara.
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja menilai kehadiran artis nasional dalam event budaya mampu memperluas jangkauan promosi. Melalui kolaborasi antara seni tradisi dan hiburan modern, festival ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mencintai budaya daerahnya sendiri.
Tak hanya berdampak pada sektor pariwisata, kegiatan ini juga memberikan efek ekonomi langsung bagi pelaku UMKM lokal. Stan kuliner, kerajinan, dan produk tenun yang berada di sekitar lokasi acara tampak ramai dikunjungi penonton sepanjang malam.
Panitia pelaksana menyebutkan bahwa tingginya jumlah pengunjung pada malam pembukaan menjadi indikator positif keberhasilan event. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa kegiatan berbasis budaya, jika dikemas dengan baik, mampu menjadi penggerak ekonomi kreatif daerah.
Pesona Tenun & Pekan Budaya Tana Toraja 2025 dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan berbagai agenda, mulai dari pameran tenun, lomba budaya, hingga pertunjukan seni. Pemerintah daerah berharap festival ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian warisan budaya Toraja bagi generasi mendatang. (M.khanif)


