Di Seputar Kita News. Net -- Makale, (4 Agustus 2025) – Dalam upaya menciptakan Tana Toraja yang inklusif dan ramah disabilitas, Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa) menggelar pertemuan bersama Forum Media Toraja di Cafe Ayam Penyet Ria. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas topik "Mengubah Lewat Berita" yang sangat relevan dengan kondisi sosial terkini di daerah tersebut.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tana Toraja menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Tidak hanya kekerasan fisik, tetapi juga psikologis, seksual, dan penelantaran yang berpotensi merusak kesehatan, kesejahteraan, serta hak asasi manusia. YESMa menganggap masalah ini sebagai tanggung jawab bersama yang perlu disikapi secara serius oleh seluruh elemen masyarakat.
Lenynda Tondok, Officer YESMa, menjelaskan bahwa pentingnya kolaborasi dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Kita perlu meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat, memperkuat penegakan hukum, serta memberikan pemulihan bagi para korban," ujarnya. Penanganan yang holistik dinilai dapat membantu mendorong perubahan positif dalam masyarakat.
Ia juga menyoroti berbagai faktor yang mendasari kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut, termasuk kondisi ekonomi yang sulit. Beberapa kasus yang telah didampingi oleh YESMa di Tana Toraja seringkali dipicu oleh masalah finansial yang mengancam stabilitas dalam rumah tangga. “Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya terjadi dalam bentuk fisik, tetapi juga seksual dan psikologis,” tambah Lenynda.
Dampak dari kekerasan ini tidak bisa dianggap remeh. Selain mengakibatkan kematian dan upaya bunuh diri, kekerasan juga berpotensi menyebabkan infeksi HIV/AIDS dan gangguan kesehatan fisik yang berkepanjangan. Lenynda menekankan bahwa kekerasan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menciptakan trauma yang berkepanjangan dalam masyarakat luas.
Lebih jauh, Lenynda berharap media dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran mengenai isu disabilitas, kekerasan terhadap perempuan, dan anak. Penyampaian berita yang sensitif dan etis menjadi kunci untuk memicu perubahan pandangan masyarakat terhadap isu-isu ini. Menyajikan informasi dengan cara yang inklusif dapat membantu mengangkat suara kaum marginal dan mengurangi stigma yang sering mereka hadapi.
Pertemuan ini merupakan langkah awal untuk membangun kerjasama yang lebih kuat di antara organisasi masyarakat sipil dan media dalam menangani isu-isu kekerasan. YESMa berkomitmen untuk terus berupaya membuat Tana Toraja menjadi tempat yang lebih aman dan ramah bagi semua, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan dan melindungi mereka yang paling rentan dalam masyarakat. (M.khanif)